The Twelve Power Of Olympians (chapter 3)

cove chap3(wp)

Title : The Twelve Power Of Olympians

Title chapter : Recognize

Author : HCV_2

Main cast : Kim Hana(OC), Kai

Other cast : EXO, Park Young ra(OC), and find by yourself

Genre : Fantasy, Romance, Brothership

Length : Chaptered

WARNING!! THIS NOT FOR SILENT READERS!!

A-yo whaddups~~ HCV_2 datang kembali dan kini membawa chapter 3 nya.. Sesuai janji chapter 3nya engga panjang ceritanya dan semoga suka ya~~ enjoy the story my lovely readers~

 

 

“We are one! Annyeonghaseyeo! Kami adalah kelompok khusus yang dibentuk dari 12 divisi Olympus. Kami EXO!”

 

 

 

 

Chapter 3

 

[Hava pov]

“EXO?” tanyaku dengan mengerutkan dahiku

“Iya.. kami adalah kelompok khusus yang dibentuk dari 12 divisi Olympus untuk melaksanakan misi khusus” jelas salah satu namja tertinggi kedua setelah Wu fan oppa atau Kris?

“Lalu? Kalian bertiga? Kenapa bisa ada disini?”

“Jadi begini Hanie.. semua anggota divisi Olympus adalah anak-anak yang sudah terpilih dan merupakan reinkarnasi dari para keturunan dewa-dewi Olympus. Kami adalah manusia setengah malaikat yang akan mengalami dua kehidupan. Layaknya para politisi kami memiliki masa jabatan sebagai malaikat Olympus…” jelas Suho

“Jadi.. oppa adalah keturunan dewa-dewi Olympus?” tanyaku memotong penjelasan Suho

“Iyaa..bisa dibilang seperti itu” ucap namja berwajah sangar yang ada diurutan ketiga dari belakang.

“….Sejak bayi kami hidup sebagai manusia..dan para perekrut malaikat akan menjemput kami saat mereka pikir kami sudah siap dan pantas untuk menjadi malaikat Olympus. Nah..setelah kami direkrut menjadi malaikat Olympus, kami akan menjalani hidup menjadi malaikat selama masa jabatan yang sudah ditentukan. Dan saat masa jabatan kami habis, kami akan kembali menjadi manusia. Jadi intinya takdir kami memiliki jalan pintas yang nantinya akan kembali kejalan utama” ucap Suho melanjutkan penjelasannya yang sempat terpotong

“Lalu kalau memang kau adalah kakakku yang sebenarnya..yang selama ini tinggal disini itu siapa? Dan orang yang selama ini aku kagumi serta orang yang selama ini aku ajak curhat itu siapa kalau bukan Wu fan oppa dan Jong dae?” ucapku sambil mengkerutkan dahiku dalam-dalam.

“Mereka juga adalah bagian dari kami Hana’ah” ucap Jong dae atau Chen santai

“Hah? Hey bodoh..jelaskan dengan benar..aku tidak mengerti”

“Mereka adalah jelmaan kami..” ucap namja berwajah polos dengan lambang unicorn disaku tuxedo putihnya.

“Jelmaan?”

“Jadi saat kami pergi untuk melaksanakan tugas kami sebagai malaikat, kehidupan dan takdir kami sebagai manusia harus tetap berjalan. Itu semua karna kami tidak akan menjadi malaikat selamanya dan akan kembali menjadi manusia setelah masa jabatan kami habis jadi kami harus bisa membuat orang-orang disekitar kami tidak sadar bahwa kami pergi untuk menjadi malaikat..maka dari itu kami memiliki jelmaan yang akan menjalani kehidupan kami dibumi sampai kami yang asli kembali dari tugas..” jelas Kris panjang lebar

“Iyaa..itu benar! Dan jelmaan kami itu bukan jelmaan biasa, mereka itu seperti duplicat KW1 yang memiliki sifat, karakter, watak dan jalan pikiran yang sama persis seperti kami yang asli. Bisa dibilang mereka adalah boneka manusia yang sudah diprogram.. dan didalam diri mereka memiliki sebagian cakra dalam tubuh kami.. jadi tubuh mereka dengan tubuh kami memiliki ikatan dan kesamaan sifat itulah yang membuat orang-orang disekitar kami tidak sadar bahwa itu adalah jelmaan kami. Jelmaan kami akan melakukan apa yang akan kami lakukan jika kami ada dalam posisi mereka. Jadi takdir dan jalan hidup kami sebagai manusia tidak akan berubah sedikit pun” ucap namja manis berambut blonde yang berdiri disamping Kai yang duduk dikursi belajarku

Posisi mereka sekarang sudah tidak beraturan dan berurutan seperti tadi, mungkin karna lelah berdiri cukup lama sekarang mereka berpencar mencari tempat duduk disekitar tempat tidurku, dijendela atau sekedar mencari tempat untuk bersandar

“Pantas saja aku tidak bisa mengenali Joonmyun oppa yang asli, padahal aku sangat tau bagaimana sosok oppaku”

“Nah..tidak hanya otak manusia saja yang canggih soal membuat penemuan baru tapi juga para malaikat hehe” ucap Kai bangga.

“Lalu kapan masa jabatan kalian akan habis?”

“Kami adalah malaikat tingkat 2 dengan masa jabatan 5 tahun” kali ini namja berpipi chubi yang bicara.

“Ohh..begitu..lalu untuk apa para malaikat Olympus yang terhormat ini datang kebumi dan mengganggu ketenangan hidupku?” kali ini aku bertanya dengan santai dan senyum manis karna sekarang aku sudah mengerti semuanya.

“Hey Hanie..bicaramu yang sopan sedikit..kau bicara seperti tidak suka kami ada disini” ucap Suho menasehatiku karna aku sudah melanggar apa yang dia ajarkan padaku untuk selalu berkata sopan pada orang yang baru kukenal.

“Itu sudah yang paling sopan..Suhoooo~” Aku memutar bola mataku kemudian tersenyum bangga karna bisa memanggil kakakku tanpa panggilan oppa.

“Tidak..kata-katamu harus leb— Eh? Chamkan! Kau panggil aku siapa Hanie? Su..Suho?”

“Hihihi..Iya SUUUUUHOOOOO bagaimana? Sudah jelas?” ucapku sambil menekankan pada kata Suho dan berusaha menahan tawa.

“KIM HANA! KAU CARI MATI YA? AKU INI KAKAKMU! BERANINYA KAU MEMANGGILKU TANPA SEBUTAN OPPA?” Suho murka, dia memang sangat tidak suka jika aku berkata tidak sopan. Sejak kecil dia adalah orang yang memegang teguh sopan santun dan dia juga selalu menekankan hal itu padaku.

“Hey..walaupun kau itu adalah kakakku yang asli tapi saat ini kau sedang menjalani kehidupan malaikatmu dan apalagi kau sudah berganti nama menjadi Suho..jadi sementara ini kau bukanlah kakakku. Bukankah jalan hidupmu sebagai manusia harus tetap dijaga jadi aku akan tetap menjaga itu dengan berpura-pura tidak tau dan tetap menganggap jelmaanmu adalah Joonmyun oppa yang paling kuhormati. Dan kau akan jadi orang yang baru kukenal dengan tidak memanggilmu dengan embel-embel OPPA..mungkin agar tetap sopan aku akan menggantinya dengan Suho-ssi mungkin? Kekeke”

“Mana bisa seperti itu Hanie.. apapun alasannya AKU TETAP KAKAKMU! Jadi kau harus tetap memanggilku oppa..HARUS! Arraseo?”

“Shireo! TI..DAK..MA…U..hihihi”

“Hanie~ Aku kecewa padamu” Suho memasang ekspresi sedih yang sering ditunjukkan jika aku mulai mengerjainya.

“Benar-benar kisah kakak beradik yang dramatis ya..hahaha” seperti biasa Jong dae adalah orang yang paling antusias melihat jika aku dan kakakku mulai bertengkar. Menurutnya itu tontonan menarik.

“Sudahhlah Suho terima saja..hahaha” Aku tertawa terbahak karna berhasil membalas semua ejekan Joonmyun oppa yang belum terbalaskan, dan sekarang aku membalasnya pada Suho..Joonmyun yang asli.

“Tidak! Tidak boleh! Kau harus tetap memanggilku oppa Hanie” Suho masih terus membujukku.

“Hey hyung~ Hentikanlah!!..kenapa kau malah meributkan itu..kita masih punya banyak tugas yang harus dikerjakan. Lebih baik kita segera mencari tau dimana para Lucifer bersembunyi dan segera menemukan petir dewa Zeus” Akhirnya namja yang sejak awal keluar dari kotak hingga sekarang masih memasang tampang datar itu mengeluarkan kata-katanya juga dari mulut kecilnya. Dan sepertinya sekarang dia sudah kehilangan kesabarannya dan ingin segera memulai misi mereka.

“Lucifer? Lucifer itu siapa? Dan petir dewa Zeus?” perkataan namja tampang datar itu sudah mengalihkan perhatianku untuk lebih menanggapinya dari pada bertengkar dengan kakakku. Tapi..bisa dibilang bukan hanya perkataannya yang mengalihkan perhatianku. Sebenarnya..wajah tampannya juga sangat membuatku ingin terus memandanginya.

“Iya Sehun benar..sepertinya kita harus cepat, kalau tidak.. kita bisa terlambat” tanggap Kris menyetujui Sehun

Jadi benar dia yang bernama Sehun.. sungguh!! Wajahnya sangat familiar diingatanku! Tapi.. siapaa ya??

“Baiklah kalau begitu..setelah aku melapor pada pimpinan, kita akan memulai penyelidikan” wajah Suho berubah serius. Sungguh aku jarang melihatnya mengambarkan ekspresi seperti itu dirumah. Benar-benar terlihat dewasa.

“Kalau begitu cepatlah hyung! Aku sudah tidak sabar ingin menghajar para pengkhianat yang sudah membuat masalah itu” ucap Jongdae bersemangat

“..mereka harus mengembalikan kekuatanku” lanjut Jongdae kini sambil mengepalkan sebelah tangannya.

“Hey..tunggu dulu! Kalian belum menjelaskannya padaku kan? Memangnnya apa yang terjadi? Pengkhianat siapa?” aku kembali mengerutkan dahiku dalam..kali ini aku mulai tidak mengerti(lagi)

“Setelah aku melapor..akan kujelaskan semuanya secara mendetil Hanie” “…Baiklah Kai kajja!” Suho mengangguk mantap kearah Kai seperti memberi aba-aba bahwa dia sudah siap.

Kai pun mendekati Suho lalu mereka saling berpegangan, terlihat bahwa mereka bersiap untuk berteportasi “Hana..dul..set..LETS GO”

 

ZERRP

 

Dalam hitungan detik  2 namja yang tadi ada dihadapanku menghilang begitu saja seperti debu yang tertiup angin badai.. begitu cepat dan tak kasat mata. Kemampuan teleport Kai memang tidak diragukan lagi.

Dan sekarang..aku disini..bersama 10 namja aneh lainnya. Didalam kamar seorang gadis berumur 17thn, dimalam yang dingin terdapat 10 namja tampan yang mempesona. Jika orang-orang mengetahui ini mungkin mereka pikir aku adalah gadis murahan. Menyimpan 10 namja dewasa didalam kamar.

[End Hana pov]

*****

 

 

 

KRIK

 

KRIK

 

KRIK

 

Suara jangkrik dihalaman belakang rumah Hana terdengar lebih nyaring dari biasanya..mendominasi suasana malam itu. Semua hening..diam..tidak ada yang bicara. Entah canggung atau apa, selama hampir setengah jam tidak ada satupun dari ke11 orang yang tersisa dikamar gadis tomboy berambut hitam itu yang membuka suara mereka. Sampai akhirnya suara tinggi Jongdae atau Chen memecah suasana.

“AAAHH.. Kenapa suasananya jadi seperti ini? Membosankan! Hey! Baekyeol biasanya kalian selalu membuat rusuh tapi kenapa sekarang jadi sepolos itu?” Jongdae beranjak dari tempat duduknya dimeja belajar Hana, berkacak pinggang sambil melihat kearah 2 namja yang dia panggil Baekyeol yang duduk berdua ditepi jendela kamar.

“Hey Chen bukankah bagus kalau mereka berubah jadi polos?” ucap namja chubi yang bersender dimeja belajar.

“Memang iya..tapi suasana kaku seperti ini sungguh membuatku tidak nyaman. Aku butuh teman bermain..”

“Sudahlah Chen’ah.. mungkin mereka berdua lelah karna hampir 2 minggu terkurung dikotak sempit itu”ucap namja berwajah cantik yang duduk dikursi belajar Hana.

“Kami kelaparan~~” akhirnya 2 manja yang menjadi topik pembicaraan pun buka suara. Mereka bicara sambil meringis dan memegangi perut mereka kompak.

“Sudah kuduga…Tsk” namja bermata bulat yang duduk bersebelahan dengan Kris ditempat tidur medecak, sepertinya dia sangat tau sifat si couple Baekyeol itu.

“Tahan sebentar lagi..Suho dan Kai sebentar lagi pasti datang” namja cantik itu mencoba menyemangati.

“Kami tidak tahan~~” namja bersuara bass disebelah kiri merengek sambil menghentakkan kakinya kelantai persis seperti anak kecil yang tidak mendapatkan ijin untuk membeli mainan dari ayahnya.

Tak tega melihat kedua namja manis dan tampan itu kelaparan Hana pun mencoba menawarkan makanan “Apa kalian mau kimchi lobak? Sepertinya eommaku masih punya sisa kimchi kemarin malam..mungkin itu cukup untuk menganjal perut sementara”

“Boleh! Boleh! Itu sangat lebih dari cukup Hana’ah~” ucap Baekyeol bersamaan dengan sangat antusias..wajah mereka berubah merona gembira

“Haha..baiklah. Kalian tunggu sebentar akan kuambilkan didapur” Hana tertawa sejenak melihat perubahan ekspresi Baekyeol yang sungguh berbeda..mereka terlihat lebih natural dengan ekspresi antusias mereka saat ini. Sedetik setelah itu Hana bangkit lalu berjalan keluar kamar menuju dapur dilantai bawah.

 

∞∞

 

Beberapa menit kemudian..Hana datang dengan membawa sekotak kimchi lobak buatan eommanya. Sedetik setelah Hana menutup pintu kamar, Baekyeol berlari kearah yeoja manis itu lalu merebut kotak kimchi yang dibawanya.

“Terima kasih Hana’ah~~ kau memang adalah penyelamat hidup kami~” kedua namja itu berpuppy eyes dihadapan Hana yang masih terkejut karna mereka berdua tiba-tiba merebut kotak kimchinya.

“Ah..I..iya sama-sama”

“Kalian ini..memang tidak pernah berubah..Ckck” namja beraksen mandarin yang bersender dirak buku dengan Sehun itu mengelengkan kepalanya melihat perilaku temannya yang seperti anak kecil.

“Maafkan mereka ya Hana’ah..sikap mereka memang seperti itu apalagi jika sedang kelaparan” ucap Kris sambil menunjukkan ekspresi tidak enaknya pada Hana.

“Tidak apa-apa..aku senang bisa membantu hehe” Hana kembali berjalan menuju tempat duduknya semula disamping Kris.

Kedua namja kelaparan itu pun duduk ditempat mereka semula dengan senyum mengembang diwajah mereka. Mereka angkat sendok masing-masing lalu berteriak “SELAMAT MAKAN~~~~” dengan begitu lantang dan bersemangat.

Ke-8 namja lainnya hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah kedua temannya itu. Sementara duo Baekyeol itu menghabiskan kimchi mereka, Hana berusaha untuk membuka obrolan dengan 8 namja lainnya.

“Oh iya.. ngomong-ngomong aku belum mengetahui nama kalian masing-masing. Mungkin aku memang sudah tau nama kalian tapi aku belum tau bagaimana wajah sipemilik nama.. hehe” ucap Hana canggung sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal. Bagaimana tidak? Saat ini dia sedang berhadapan dengan 10 namja yang bisa dibilang memiliki paras sempurna.

“Ah benar juga! Baiklah kalau begitu kami akan memperkenalkan diri kami satu persatu..” ucap namja beraksen mandarin yang memiliki wajah tak kalah cantik dari seorang perempuan itu.

“..Namaku Lu Han. Aku dari divisi dewi Hera..seorang Telekinesis salam kenal Hana-sshi” lanjutnya memperkenalkan diri dengan nada yang begitu manis. Dilihat dari aura wajah dan sikapnya sepertinya dia namja yang sangat lembut dan hangat.

“Aku Xiumin dari divisi dewi Artemis. Aku bisa membuat apapun menjadi es” kali ini namja berwajah imut yang bersender di meja belajar yang bicara.

“Giliranku?.. Baiklah.. Ehmm.. Ehmm..kau mungkin mengenalku dengan nama Kim Jongdae. Tapi bersama mereka namaku berubah menjadi Chen. Walau agak aneh tapi itu nama pemberian pemimpin kami. Yah mau tidak mau harus aku terima dan—“

“Ya Ya Ya! Kau mau memperkenalkan diri atau berpidato eoh? Panjang sekali.. aku tidak perduli dari mana kau mendapatkan nama aneh itu. Aku hanya ingin tau apa kekuatanmu..Tsk” Hana memotong ucapan Jongdae yang menurutnya sama sekali tidak penting.

“Baik..Baik.. aku dari divisi dewa Zeus.. pengendali petir. Sudahkan?” ucap Chen datar karna kesal Hana memotong kata-katanya.

“Sekarang aku ya? Hehe.. Perkenalkan~ namaku Tao. Hestia divison.. sang pengontrol waktu. Salam kenal~” kata namja manis berwajah preman yang berdiri disebelah Sehun sembari membungkukkan tubuhnya.

“Iya salam kenal…” Hana membalas salam namja bernama Tao itu dengan membungkukkan tubuhnya juga.

Dan ini dia.. kali ini namja tampang datar yang berbicara. Namja yang sejak tadi mengganggu pikiran Hana. Namja yang sejak tadi berusaha untuk ia kenali, namja yang terasa begitu familiar di ingatannya.

“Aku ya? Aku dari divisi dewi Afrodit..pengendali angin. Namaku Sehun..” ucapnya dengan wajah tanpa ekspresi. Namja yang mungkin tidak mengerti dengan apa yang dimaksud emotions.

“Ahh.. salam kenal Sehun-sshi” Hana membalas perkenalan Sehun dengan malu-malu. Jujur hanya dengan menatap mata namja itu saja bisa membuat jantungnya berpacu begitu cepat.

“Sehun-sshi? Apa kau.. tidak ingat padaku.. Hana?”

 

DEG

 

Pertanyaan Sehun sukses membuat Hana terdiam. Kenapa pertanyaan yang dilontarkan namja itu sama seperti apa yang ada dipikiran Hana? Sejak tadi dia juga berusaha untuk mencari jawaban atas pertanyaan itu. Tapi apa? hasilnya nihil.. dia merasa mengenal namja itu tapi dia sama sekali tidak ingat siapa namja itu.

 

“Ingat? Apa kita pernah bertemu sebelumnya Sehun-sshi? Maaf jika aku tidak ingat padamu..”

“Benar.. sudah kuduga kau tidak akan ingat denganku”

 

 

*****

Kini semuanya sudah kembali berkumpul. Berkumpul didalam kamar sempit seorang gadis yang menyelamatkan mereka. Suho dan Kai juga sudah kembali dari laporan. Wajah mereka tampak serius.. sepertinya ada sesuatu hal gawat yang baru saja terjadi.

Hana sekarang juga sudah mengenal setiap member dari kelompok malaikat itu. Tapi.. satu yang belum ia ketahui, sebenarnya apa misi penting yang mereka emban? Suho baru saja mengingkari janjinya yang bilang kalau dia akan menjelaskan semuanya setelah ia kembali dari laporan. Karna itu sampai saat ini Hana belum juga mengetahui apa yang seharusnya dia ketahui.

 

“Jadi.. bagaimana sekarang hyung?” tanya Baekhyun pada leader mereka.

 

Suho memang bukan yang tertua diantara mereka. Tapi entah karna apa, ia ditunjuk sebagai pemimpin kelompok itu.

 

“Pertama-tama kita harus pergi kemarkas. Kita tidak bisa terus berlindung didalam rumah manusia apalagi didalam kamar sempit seorang gadis. Setelah itu baru kita pikirkan strateginya”

“Baiklah.. kalo begitu ayo pergi!!” seru Chen yang nampak bersemangat dengan lengkingan khasnya.

“Jadi.. kalian akan pergi? Wahh.. kalau begitu hati-hati dijalan ya~” ucap Hana santai sambil tersenyum manis. Ia sama sekali belum mengerti dengan keadaannya saat ini.

“Hati-hati dijalan? Hey! Kau juga ikut bodoh!” Suho memutar bola matanya melihat tingkah polos adiknya.

“MWO? AKU? IKUT DENGAN KALIAN? UNTUK APA?” mata bulat Hana membulat semakin besar. Apa maksudnya dia ikut dengan mereka? Jadi dia akan terlibat dengan misi mereka lalu membahayakan dirinya sendiri?NO WAY! Dia tidak mau!

“Kau ikut karna kau kunci utama kami” ucap Kai santai sambil memasukkan tangannya kedalam saku celana putihnya.

“Ku..kunci utama? Apa maksudnya?”

“Sudah.. kau ikut saja dulu. Nanti akan kami jelaskan” Suho menggandeng tangan adiknya yang masih kebingungan. Tapi dengan cepat gadis itu melepaskan genggaman tangan Suho.

“Tidak! Aku tidak percaya. Kau terus saja bilang seperti itu. Tapi apa? kau belum menjelaskan apapun”Hana sedikit panik.

Bagaimana tidak? Kali ini dia mendapatkan kenyataan bahwa ia harus ikut dengan kedua belas namja tersebut. Masuk kedalam lingkaran hitam yang ia yakini akan membuat hidupnya menjadi sulit.

“Aku janji Hanie.. setelah kita sampai dimarkas, oppa akan jelaskan semuanya tanpa terlewatkan satu pun. Hmm..”

“Tapi—“

“Baiklah.. ayo bersiap! Kai.. kau dengan Hana” perintah Suho pada namja yang memiliki kemampuan teleportasi tinggi tersebut. Karna kemampuan Kai itu Suho berani menyerahkan adik kesayangannya pada namja itu. sebab ia yakin dengan kemampuan teleportasi Kai adiknya akan selamat sampai tujuan.

“Oke! Ayo Beruang tukang tidur” Kai mengulurkan tangannya pada Hana. Menawarkan diri untuk mengantar gadis itu selamat sampai tujuan.

Sedikit ragu Hana meraih tangan namja yang kini tersenyum simpul kearahnya. Sedetik ia lihat telapak tangan besar Kai kemudian menyatukan tangannya dengan tangan namja itu. Kai menatap Hana dengan lembut, tatapan yang seakan menyuratkan kalimat “Percayalah padaku” dengan yakin.

“Chanyeol.. kau dengan Baekhyun dan Luhan. Kris.. Kau dengan aku dan Tao..” perintah Suho pada teman-temannya. Ia memasangkan teman-temannya yang memiliki kekuatan yang dapat digunakan untuk bepergian dengan yang tidak memiliki kekuatan seperti itu. Hana menatap Suho dengan tatapan kagum. Ia sama sekali tidak percaya kakaknya bisa bersikap bak seorang pemimpin gagah berani seperti itu. Ia terlihat berbeda dari biasanya.

“..Lalu Sehun dengan D.O dan Chen. Dan Lay.. kau dengan Xiumin” lanjutnya

Sedetik setelah perintah Suho selesai., semuanya pun mengangguk tanda mengerti. Kemudian Chanyeol, Kris, dan Lay maju kedepan jendela kamar Hana. Mereka berdiri seperti mengambil ancang-ancang kemudian menjentikkan jari mereka bersamaan.

 

Tik

 

Tidak butuh waktu lama setelah itu, dari kejauhan diatas langit tiba-tiba muncul 3 binatang besar yang terbang menuju kekamar tersebut. Seekor burung Phoenix, Naga dan Unicorn terbang..

Hana mendongak dan membulatkan matanya melihat tiga binatang raksasa tersebut. Ketiganya terbang dengan kecepatan penuh menuju kamar gadis itu, semakin dekat dan seakan akan ingin masuk menerobos jendela kamarnya.

Hana sedikit menyipitkan matanya agak takut jika 3 binatang tersebut menerobos hinga membuat benda transparan itu pecah berkeping-keping. Tapi sepertinya kewaspadaan gadis itu sia-sia. Para binatang itu tidak sampai menerobos jendela kamarnya, mereka hanya sampai tepat didepan jendela tersebut. Mereka sudah terlatih..

“Waaw.. binatang apa itu?” gumam Hana dengan mata tetap memandang ketiga binatang tersebut. Ia terpana dan kagum, ternyata kedua belas namja yang ia pikir gila itu tidak main-main. Ternyata mereka memanglah malaikat yang diutus untuk menyelamatkan bumi tempatnya tinggal.

“Hyung? Aku berangkat duluan ya?” ucap Sehun tiba-tiba mengalihakan perhatian semua orang didalam kamar tersebut. Ia kelihatanya sudah siap untuk pergi. Chen dan D.O juga sudah merapat disebelah kanan dan kiri namja tampang datar itu.

Sehun memutar tangannya diatas kepala, dan seketika itu muncul angin yang entah datang dari mana yang mengelilingi tubuh 3 namja tersebut. Dari bawah.. angin itu kemudian naik memutari tubuh Sehun, D.O dan Chen hingga sampai keujung kepala mereka.

Perlahan tapi pasti angin tersebut menghilang, menghilang karna tertiup angin yang lainnya. Dan bersamaan dengan hilangnya angin tersebut perlahan tubuh ketiga namja itu juga hilang dari pandangan 10 orang yang sedang memperhatikan mereka.

“Me..mereka hilang? Kemana me..mereka?” tanya Hana sedikit tergagap.

“Kemana lagi? Tentu saja kemarkas besar kami”

 

 

*****

 

Disebuah ruangan yang luas dengan arsitektur kuno keemasan. Salah satu ruangan yang tersedia didalam markas besar kedua belas namja tersebut. Sejak sampai hingga masuk kedalam markas tersebut Hana masih terpana tak percaya.

Sungguh.. itu bukan markas biasa. Sebuah rumah besar bak istana kerajaan. Seluruh dindingnya seakan terbuat dari emas, dan ukiran-ukiran megah terpampang disekelilingnya. Rumah tersebut terletak ditengah-tengah padang rumput luas yang lokasinya entah berada disebelah mana kota Seoul.Rumah itu satu-satunya dan sangat megah.

Kini mereka berada diruang tengah rumah tersebut. Sebuah ruangan dilantai 2 dengan jendela-jendela besar yang terletak disebelah kiri ruangan tersebut, seakan mengekspos keindahan pemandangan diluar sana. Pemandangan indah seperti dibuku dongeng.

 

Wajah mereka tampak serius, kini mereka sedang mediskusikan strategi apa yang akan mereka jalankan untuk misi penting mereka. Sementara Hana hanya diam dan teracuhkan. Duduk di sofa berwarna merah maroon didekat jendela. Memikirkan nasib yang akan ia dapat setelah itu.

Kini yeoja tomboy itu sudah tau semuanya. Suho dan teman-temannya sudah menjelaskan semuanya secara terperinci. Ternyata misi yang mereka emban benar-benar sangat berat. Mengambil kembali petir dewa Zeus atau para Lucifer itu akan menghancurkan bumi dengan petir tersebut. Hana pun ikut terbawa dalam keadaan ini. Mereka bilang Hana adalah salah satu kunci utama yang bisa mengalahkan para Lucifer tersebut.

Dan itulah yang menjadi topik utama pikirkannya saat ini. Ia hanya gadis muda biasa yang hidup layaknya manusia pada umumnya. Ia sama sekali tidak memiliki kelebihan ataupun kekuatan seperti yang namja-namja itu miliki. Lalu bagaimana tangan kecil putihnya itu bisa mengalahkan para Lucifer tersebut? Sungguh tidak masuk akal!

“Baiklah.. jadi mulai sekarang kita akan mulai untuk menyelidiki dimana markas para Lucifer itu. Kita akan membagi kelompok dalam penyelidikan” ucap Kris serius.

“Oke.. tapi dari mana kita akan mulai hyung?” tanya Tao pada namja berkharisma tersebut.

“Kita akan mulai dari bekas markas mereka, aku dengar mereka kabur tanpa membawa apapun. Mungkin kita bisa mendapatkan petunjuk dari berkas-berkas yang mereka tinggalkan disana”

“Tunggu! Lalu bagaimana denganku? Aku tidak mungkin tinggal disini bersama kalian kan? Aku tidak memiliki jelmaan seperti kalian, jadi orangtuaku bisa panik jika aku menghilang begitu saja” Hana kembali membuka suara setelah sadar ada yang salah dengan cara mereka.

“Benar juga hyung.. dia tidak mungkin hilang begitu saja dari rumah dan tinggal bersama kita” kini Kai yang duduk disebelah Hana bicara untuk membenarkan ucapan gadis itu.

“Aku setuju dengan Kai dan Hana. Bukankah pimpinan kita juga sudah memperingatkan kita untuk tidak mengganggu kehidupan si Parakletos” ucap Luhan bermaksud mengingatkan kembali peringatan yang diberikan oleh pimpinan mereka.

“Kalau begitu.. karna situasi masih aman dan tenang, Hanie.. lebih baik kau tinggal dirumah. Tapi bukan berarti kau sudah bebas dari semua ini, karna kita tidak tau kapan para Lucifer itu akan menyerang. Karna itu untuk meminimkan hal buruk yang terjadi, salah satu dari kami akan bergantian menemanimu” jelas  Suho pada Hana dan teman-temannya. Yang kemudian dibalas anggukan dari para prajurit Olympus itu.

Sementara Hana mengangguk dengan seribu keraguan dihatinya. Jujur.. sebenarnya dia tidak mau menyetujuinya, tapi mau tidak mau dia harus mau. Karna kini nasi sudah menjadi bubur. Dia sudah secara sadar masuk kedalam zona berbahaya misi para namja tersebut. Sebenarnya berat jika harus terus dikawal oleh orang-orang yang baru saja ia kenal. Tapi dari pada dia tiba-tiba diserang para Lucifer itu dan tidak bisa melakukan apapun, lebih baik dia ditemani oleh para pemilik super power tersebut untuk keamanan hidupnya.

 

 

 

*****

 

 

ZEERPP

 

Kai dan Hana sudah kembali dari markas besar para malaikat Olympus. Ya.. Kai adalah orang pertama yang mendapat giliran menjaga gadis manis tersebut. Setelah sampai dengan berteleportasi gadis itu pun langsung naik keranjangnya dan menaikkan selimutnya hingga dagunya.

Kini jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Itu berarti ini sudah waktunya untuk gadis manis itu tertidur. Tapi sepertinya masih ada hal yang menggganggu pikiran yeoja itu hingga membuatnya sulit untuk masuk kealam mimpi.

“Kai..” ucap gadis itu pelan sambil menatap kelagit-langit kamarnya.

 

“—–“

 

“Hey namja aneh~ kau masih disana kan?”

 

“Iya.. ada apa?” Kai yang sudah hampir tertidur itu pun hanya menjawab dengan ketus. Karna ia tidak bisa meninggalkan gadis itu, ia pun harus tidur di kursi meja belajar Hana malam ini. Jujur.. itu sangat membuatnya tidak nyaman dan lagi gadis itu malah mengganggunya yang sedang berusaha untuk tertidur dengan posisi tidak nyaman itu.

“Apa benar semuanya tidak akan apa-apa Kai? Aku merasa semuanya jadi memburuk. Aku jadi takut..”

“Sudah tidak perlu dipikirkan.. Kau tidak perlu takut, kami pasti akan melindungimu.. Parakletos adalah mutiara berharga yang harus kami lindungi karna itu kau tenang saja“ Kai memejamkan matanya sambil melipat tangannya didada.

“Kai.. bagaimana wujud para Lucifer itu? Apa mereka menyeramkan?”Hana membalikkan tubuhnya menghadap Kai yang duduk disebelah kanan tempat tidurnya. Ia nampak ingin tau banyak tentang Lucifer musuh para malaikat berparas tampan tersebut.

“Aku hanya pernah bertemu dengan salah satu dari mereka. Namja itu sama sekali tidak menyeramkan, dia malah memiliki wajah yang cantik dan manis. Entah apa yang membuatnya menjadi seorang Lucifer..”Kai bicara setengah sadar. Ia memejamkan matanya tapi ia masih bisa menjawab pertanyaan gadis berambut panjang itu.

“Mwo? Manis katamu? Benarkah? Aku jadi semakin penasaran..”

“Iyaa Hana aku juga sangat penasaran..” ucap Kai sembari membuka matanya. Kemudian ia pun menoleh kearah Hana yang tampak sedang berpikir “..Aku begitu penasaran kapan kau akan TIDUR” lanjutnya dengan menekankan pada kata TIDUR

“Sudah cepat tidur! Aku sudah mengantuk. Jangan ganggu aku lagi” Kai menggoyangkan telapak tangan kanannya kedepan dan kebelakang seperti mengusir anak ayam.

“Iyaya aku akan tidur! Dasar namja aneh” Hana pun membalikkan tubuhnya membelakangi namja berambut hitam itu sambil mempoutkan bibirnya.

 

 

 

*****

Hari kelima…

Hana sedang bersiap untuk pergi kesekolahnya. Kini ia sedang memakai sepatunya dikamar sambil menunggu siapa yang akan menemaninya hari ini.

Sudah 4 hari sejak ia dinyatakan akan ikut serta dalam misi para malaikat Olympus itu. Dan sudah 4 hari juga ia ikut membantu pekerjaan para namja tersebut. Setiap pulang dari sekolah siapapun yang mendapat giliran menjaganya akan membawa gadis itu pergi kemarkas untuk membantu penyelidikan mereka.

Ternyata menjadi seorang prajurit Olympus itu tidak seburuk yang gadis itu bayangkan sebelumnya. Perkerjaan menyelidiki sesuatu seperti seorang detektif itu cukup menarik perhatiannya saat ini. Ia bahkan melupakan kegiatannya bermain video game dan meninggalkan kegiatan hang out nya dengan Young ra sahabatnya karna terlalu antusias dengan kegiatan dimarkas Olympus itu.

Selain itu para namja itu juga sangat baik padanya. Tidak Hana duga ia dengan begitu mudah bisa akrab dengan kesebelas namja tersebut. Mereka semua sangat hangat dan menyenangkan. Tapi..kenapa hanya sebelas? Ya karna terkecuali seorang namja tampang datar yang sampai saat ini masih bersikap agak acuh padanya. Entah karna namja itu tidak menyukai pribadi gadis itu atau apa. Yang jelas Hana tidak mengambil pusing dengannya, yang penting ada sebelas namja lain yang begitu membantunya.

 

“Kenapa mereka lama sekali? Ini sudah jam 7 aku harus segera berangkat. Siapa sih yang tugas hari ini?” Hana mengumpat sembari mengikat tali sneekersnya.

Tapi tiba-tiba angin bertiup cukup kuat disekitarnya. Hana sedikit mendongak dan melihat sebuah kaki muncul dihadapannya dari balik angin siklon kecil yang bertiup berputar disekitar kaki tersebut. Hana memperhatikan sesuatu yang muncul dihadapannya itu dari kaki kemudian perlahan naik keatas dan ternyata…

 

“Se..Sehun?”

“Apa?” jawabnya datar.

“Kau disini? Apa kau yang akan—“

“Iya.. aku yang akan menemanimu hari ini. Sudah.. ayo berangkat!” ucapnya memotong perkataan Hana kemudian berjalan sendiri menuju pintu kamar gadis tersebut. Sementara Hana hanya memandangi punggung namja itu tak percaya.

Jadi hari ini adalah giliran namja tampang datar itu yang menemaninya? Oh tuhan kuatkanlah dirinya. Dia bukannya tidak suka pada namja itu, bukan! Ia malah sangat senang bisa dekat dengan namja yang sejak awal membuat hatinya tak karuan. Tapi.. Hana hanya tidak bisa membayangkan sebagaimana kaku dan bosannya hari ini jika ia ditemani oleh namja berambut silver itu. Pasti akan sangat..sangat..sangat membosankan.

 

 

 

*****

 

TEET TETTT

 

Bel berbunyi pertanda waktunya untuk pulang kerumah masing-masing. Beberapa siswa sudah berlarian keluar ruangan karna begitu bersemangatnya pergi dari tempat yang disebut sekolah itu. Tapi tidak sedikit siswa yang masih sibuk mengemas barang-barang mereka untuk masuk kembali kedalam tas sekolah.

“Hanie… bagaimana kalo hari ini pergi ketoko buku? Aku ingin membeli komik shinchan edisi terbaru.. mau ya?” ajak Young ra yang sudah selesai merapikan mejanya sambil ber puppy eyes kearah gadis tomboy disebelahnya.

“Mian Young ra’ah aku tidak bisa.. aku sedang sibuk. Tidak bisa bersantai-santai membeli komik” ucap Hana sambil merapikan beberapa bukunya yang masih berserakan dimejanya.

“Isshh.. sebenarnya kau ada urusan apa eoh? Kenapa terus saja menolak ajakanku. Belakangan ini kau sedikit aneh” Young ra memputkan bibirnya sambil berkacak pinggang karah sahabatnya.

“Aku sibuk karna urusan penting yang harus aku kerjakan. Penting.. dan ini menyangkut keberlangsungan kehidupan bumi”

“Mwo? Kau bilang apa? Menyangkut kehidupan bumi? Aku tidak mengerti..” Youngra menggaruk kepalanya pelan.

“Butuh waktu 3 hari dua malam untuk menjelaskannya hingga kau mengerti. Jadi lebih baik kau jangan menggangguku dulu untuk sementara ini. Otte?..” kata gadis manis itu sambil menyandang tas gendong berwarna cream miliknya. Kemudian ia berjalan meninggalkan sahabatnya yang masih diam dengan ekspresi kebingungan.

“Annyeong Young ra’ah~” teriaknya sembari keluar dari kelasnya yang sudah hampir sepi itu.

 

 

 

*****

Hana berjalan menelusuri koridor sekolah menuju pintu gerbang sekolahnya. Ternyata dugaannya benar.. sejak berangkat sekolah hingga waktu pulang, ia dan Sehun hanya diam dan membentuk suasana kaku. Mereka sama sekali tidak terlibat dalam obrolan, mungkin Hana sempat menanyakan sedikit hal pada namja itu. Tapi namja itu hanya menjawab seperlunya. Seakan begitu hemat dengan suara lembutnya, namja itu benar-benar sulit bergaul.

Sangat berbeda dengan keempat temannya yang lain. Kai, Luhan, Baekhyun apalagi Chanyeol.. mereka berempat benar-benar bisa membentuk suasana menyenangkan. Dengan tingkah konyol Chanyeol, kecerewetan Baekhyun, sikap hangat Luhan dan pribadi menyebalkan Kai, Hana begitu mudah terbawa suasana. Tapi.. begitu kontras dengan keadaan yang dialaminya saat ini. Seakan ada sebuah awan mendung yang terbang diatas kepala kedua manusia itu dan mengikuti kemanapun mereka pergi.

 

“Se..sehun? Berapa umurmu sekarang? Ka..Kau seusia denganku dan juga Kai kan?” ucap Hana mencoba membuka permbicaraan saat mereka sudah keluar dari lingkungan sekolahnya.

“Iya.. aku. Kau dan juga Jongin seusia” jawab namja yang kini sedang berjalan disebelah Hana sambil memasukan tangannya kesaku celana jeansnya. Pakaian casual yang kini sedang ia gunakan menurut Hana sungguh sangat cocok untuk pribadinya yang simple, dari pada melihatnya menggunakan tuxedo seperti yang ia gunakan saat pertama kali bertemu.

“Lalu bagaimana dengan pelajaranmu disekolah? Apa kau tidak ketinggalan? Ya.. walau kau sudah punya jelmaan yang menggantikanmu tapi yang sekolah itu kan jelmaanmu bukan kau” ucap Hana sambil memiringkan kepalanya menatap wajah Sehun yang.. tampan..

 

Deg

 

Astaga! Kenapa jantungku seperti ini?

“Itu sama sekali bukan masalah, karna setelah kami kembali dari kehidupan kami sebagai malaikat. Semuanya akan masuk kedalam tubuh kami.. entah pelajaran, kenangan-kenangan yang dialami mereka, luka-luka yang mereka dapatkan semuanya akan kembali pada kami”

“Benarkah? Jadi kalian tidak perlu mengikuti pelajaran disekolah tapi kalian tetap mendapatkan ilmunya? Semudah itu? Tsk.. Aku juga mau”ucap Hana mengerucutkan bibirnya.

“Tidak.. bagiku sama sekali tidak menyenangkan. Karna harus menjadi malaikat Olympus ini, aku jadi tidak bisa menemuimu lagi” Kata Sehun yang sukses membuat Hana berpikir..Apa maksudnya? Bertemu dengan gadis itu lagi?

“Eh? Me..menemui..aku?” Hana menunjuk dirinya sendiri menggunakan jari telunjuk kanannya.

Sehun hanya diam.. tidak menanggapi pertanyaan gadis yang kini menatap tajam kearahnya seakan menuntut sebuah jawaban keluar dari bibir tipis namja itu.

 

“Kim Hana!!”

 

Hingga sebuah teriakan terdengar dipendengaran kedua manusia tersebut. Yang sontak mengalihkan perhatian mereka menuju sumber suara.

“Siapa dia?” ucap Sehun sambil menaikkan sebelah alisnya setelah berbalik dan melihat seorang gadis berambut hitam panjang berlari kearah mereka.

“Han Hyo sun?”Hana mengkerutkan dahinya melihat siapa yang baru saja memanggilnya dan kini akan menghampirinya. Seorang gadis manis yang memakai seragam sekolah yang sama dengannya.

“A..Annyeong Hana-sshi” sapa gadis itu ragu sambil sedikit merapikan pakaian yang agak berantakan setelah berlari.

“Annyeonng Hyo sun-sshi..ada apa ya kau memanggilku?” tanya Hana ragu pada gadis yang tiba-tiba saja menyapanya. Mereka memang saling mengenal karna mereka pernah mengikuti lomba karya ilmiah bersama tapi sudah lama sekali mereka tidak berkomunikasi lagi.

“Oh.. ini aku hanya ingin mengembalikkannya. Tadi aku melihatnya terjatuh dari tasmu”ucap gadis itu sembari menyodorkan sebuah gantungan kunci yang ia pegang.

“Huaaa.. babinya!!!Te..terimakasih Hyo sun-sshi.. Terimakasih banyak.. untung saja tidak hilang. Bisa-bisa Young ra mengomeliku karna menghilangkan gantungan kunci ini. Terimakasih banyak..” Hana meraih gantungan kunci babi pemberian sahabatnya itu dengan kedua tangannya kemudian berulang kali membukkan badannya karna sangat berterimakasih pada Hyo sun.

Tidak tau seberapa berterimakasihnya dia pada Hyo sun yang sudah menemukan gantungan kunci itu. Ya.. Hana memang sangat menjaga gantungan kunci pemberian sahabatnya itu. Young ra bilang itu adalah lambang persahabatan mereka dan dia juga sudah mewanti-wanti Hana untuk tidak pernah menghilangkannya karna Young ra akan melumatnya hidup-hidup jika ia berani menghilangkan gantungan itu. Makanya.. Hana begitu bersyukur karna gantungan kunci babinya tidak hilang.

“Ahh.. iyaya sama-sama Hana-sshi. Lain kali kau harus lebih berhati-hati”

“Iyaa… Lain kali aku tidak akan pernah menjatuhkannya lagi” Hana mengelus-ngelus gantungan kunci itu dipipinya.

“Oh iya Hana-sshi.. boleh aku bertanya sesuatu?” ucap Hyosun ragu-ragu sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.

“Tentu saja.. tanya apa?”

“Umhh.. boleh aku siapa… dia?” tanya Hyosun sambil menunjuk kearah namja yang sejak tadi hanya berdiri diam dengan tampang datarnya disebelah Hana.

“Oh.. orang ini.. namanya—“

 

Deg

 

TUNGGU!

 

Dia menanyakan siapa? Namja disebelahku? Se…Sehun? Bagaimana bisa? Bukankah seharusnya tidak ada yang bisa melihatnya selain aku?! Ke..kenapa dia..

 

 

 

 

 

 

 

−−To Be Continue−−

 

N/B : NO SIDERS!! NO PLAGIAT! HARGAI KARYA ANAK BANGSA!!

35 thoughts on “The Twelve Power Of Olympians (chapter 3)

    • Haha.. makasi uda komen chingu^^
      Siapakah hyosun sebenarnya? apakah dia lucifer atau parakletos juga? saksikan hanya di hcvelxfo keke
      Sipp.. dukung terus ya chingu~

  1. “Kami adalah malaikat tingkat 2 dengan masa jabatan 5 tahun”
    hebat banget ya, malaikat aja punya masa jabatan
    5 tahun pula kaya presiden 😀
    itu dipilih pake pemilu juga gak ??
    wkwkwkwkwk 😀 #plaaakkk

    • readers yg satu ini memang paling beda.. biasanya ditunggu ceritanya ini ditunggu comennya :p keke *pisss *pasang v sign*
      Ok deh.. tak tunggu tanggepan nya

  2. anneyong. readers baru hadir. hehe
    aku td yg komen d.wp sebelah, trnyta dsini dah smpe chap 4 yah? kyaaaaaa seneng bgt chingu. ini ff’y keren loh.
    kayaknya bakal jadi triangel love nih. kalo aku jadi hana aku bakal milih sehun. haha #plak.

    • Annyeong^^
      Iyaa makasi ya uda bilang keren’_’)b tapi lebih keren Kai sih *eh *dikecup Luhan*
      oke deh.. chingu pilih Sehun ya? Yaudah Kai nya buat author hehe

  3. author annyeong 🙂
    aku readers baru d’sni slam kenal 🙂
    thor crita nya daebak enak bnget d’kelilingi cwo2 gnteng
    ngmong2 hbungn sehun sma hana sblum nya itu apa jdi pnasran …

  4. HAHAHAH
    Lucu bangett kakak adik ini >.<
    eitt ada cerita apaan tuh sampe c sehun ngomong begitu ??
    wahh wahhh ada sesuatu (?) ternyata

  5. Wae?wae?wae?
    Knpa hyosun bsa mlihat sehun? Dan apa mksd kta2 sehun? Bnyak bgd prtanyaan d kpla ku, next part d pnjangin ea min..

Leave a reply to dinda adelia Cancel reply